Sabtu, 26 April 2014

Cerita cinta sedih - Aku menyesal



“selamat malam sayang, see you tomorrow” begitulah Lina sms pacarnya pukul 22.00 malam itu. Keesokan harinya mereka bertemu di sekolah. Bagus, adalah pacar lina sejak 2 minggu yang lalu. Mereka berdua adalah satu sekolah. Bagus kelas XI danLina kelas X. Mereka kemana-mana selalu bersama. Walaupun mereka selalu bersama-sama, tapi Bagus mempunyai sahabat yang baek, Achmad namanya. Memang, sebelum Bagus pacaran denganLina. Bagus dan Achmad adalah sepasang teman yang plek, ya mereka kemana-mana selalu bersama dan ga pernah bertengkar. walaupun Tiap hari mereka sering olok-olok an, tapi mereka malah saling tertawa. Ngga heran wong Bagus dan Achmad sama-sama somplak.
Tiap sepulang sekolah, Bagus membantu orang tuanya berjualan pangsit. Dari kelas 7 (SMP) sampai sudah SMK Bagus selalu membantu orang tuanya. Maka bagus adalah seorang remaja yang tidak pernah keluar rumah seperti remaja lainnya. Tak heran jika bagus kulitnya putih. Semenjak punya pacar, Bagus harus bisa membagi waktu antara membantu orang tua dan pacaran. Bagus pun bisa membagi waktu berkat kerjasama orang tua dan kakaknya di rumah. Tiap hari-hari tertentu Bagus selalu ke rumah Lina untuk sekedar apel dan melakukan adegan pacaran (yaa udah biasa…..). tak jarang juga Bagus ke rumah Achmad untuk mengerjakan tugas sekolahnya dan berkunjung untuk menemui Achmad.
Karena Achmad adalah orang baik, maka Lina pun juga menjadi teman baik Achmad sejak lina menjalin hubungan dengan Bagus. Kebetulan Achmad tidak punya pacar. Kadang Lina dan Achmad kalau menggoda si Bagus, Lina berpura-pura marah terus mendekat ke Achmad. Kalau sudah begini wajah Bagus akan cemberut seperti kantung plastik yang lungset. Hehehe….. Bagus mengerti apa yang di perbuat Lina dan Achmad adalah bercanda.
Seiring berjalannya waktu, hubungan bagus dan lina tak terasa sudah 5 bulan. Rintangan dalam hubungan mereka mulai muncul.  Bagus selalu curhat ke Achmad bila dia ada apa-apa dengan lina. Begitu juga dengan Lina, kalau ada apa-apa dengan Bagus, Lina selalu Curhat ke Achmad. Achmad menjadi tempat Curhat mereka berdua sampai-sampai Achmad Bingung mau berbuat apa. Tapi dengan bijaksana Achmad memberi saran baik pada mereka berdua supaya mereka tidak sampai bertengkar dan hubungan mereka baik-baik saja. Tapi semakin hari hubungan mereka berdua semakin tidak kondusif. Mereka sering bertengkar akibat kesalahfahaman dan tidak terkendalinya emosi mereka. Achmad sebagai tempat curhat mereka pusing bukan kepalang. Sampai-sampai Achmad tidak bisa memberi solusi pada mereka berdua.
Suatu hari Bagus mendatangi Achmad untuk minta saran “gimana Mad, aku bingung. Lina akhir-akhir ini menuntut ku supaya selalu ada waktu buatnya. Tapi apa daya Mad, tugasku banyak, kau tahu sendiri kan tugas kita bagaimana”. Achmad lagi-lagi di pusingkan dengan curhatan Bagus. “begini saja, nanti aku bilangin ke Lina bahwa kau lagi ada tugas buueerrraattt” jawab Achmad. Achmad pun menyampaikan pada Lina bahwa Bagus sedang ada tugas. Oke, Lina memaklumi apa yang di lakukan pacarnya. Tugas si Bagus tiap hari tambah bertambah, Bagus menjadi banyak waktu untuk mengerjakan tugasnya daripada menggunakan waktunya pacaran. Berkali-kali Bagus demikian, hingga membuat Lina sedikit kesal.
“Mas, Bagus itu lho kok jadi sok sibuk gitu? Alasan banyak tugas kayak ga bisa ada waktu buat pacarnya aja” Lina mengirim SMS ke Achmad. “ya maklumi aja, tugasnya memang buanyak dan sulit, aku juga pusing nie ngerjakannya” Achmad menjawab sms Lina.
Dua hari kemudian, Lina seakan-akan lupa dengan Bagus yang sedang banyak tugas. Lina menyuruh Bagus pada pukul 21.00 untuk datang ke rumahnya. Karena Bagus akhir-akhir ini jarang bertemu Lina untuk pacaran dan Bagus merasa bersalah karena akhir-akhir ini banyak alasan ke Lina. Maka bagus akan ke rumah Lina pukul 21.00. Tapi sebenarnya Bagus keberatan karena banyak tugas yang harus di kerjakan. Pukul 19.00 bagus memanfaatkan waktu untuk mengerjakan tugas sambil menunggu jam 21.00. sesaat kemudian Lina menghubungi Bagus bahwa Bagus harus datang ke rumahnya pukul 21.00 tepat, ga boleh telat. Kalau telat mending putus aja. Bagus hanya mengangguk sejenak dan kembali mengerjakan tugasnya. Tak terasa jam menunjukkan pukul 20.55. Lima menit lagi sudah pukul 21.00. alangkah terkejutnya Bagus karena waktu begitu cepat sementara tugas belum selesai. Jarak rumah Bagus dan rumah Lina sekitar 5 KM, membuat Bagus makin bingung. Untuk lebih cepat sampai ke rumah Lina ada jalan lain yang kecil tetapi sepi. Ya lewat jalan persawahan. Tanpa menunggu lama Bagus berangkat ke rumah Lina, tak lupa Bagus berpamit kepada ibunya untuk ke rumah pacarnya. Bagus memacu motornya melewati jalan itu dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Kebetulan kalau melewati jalan itu ada perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Dan entah kebetulan atau memang bencana, waktu Bagus melintas ada kereta api melintas juga. Tabrakan kereta api dan sepeda motor di malam hari pun tak terhindarkan. Tidak ada seorang pun yang tahu kejadian ini. Tapi Masinis kereta api menghubungi kepala stasiun terdekat dan memberitahukan bahwa ada yang tertabrak kereta api. Setengah jam kemudian orang-orang mulai mendatangi TKP. Bagus yang berniat ke rumah Lina, pacarnya, kini tinggal nama saja. Tabrakan Bagus dengan kereta api cukup parah. Motor bagus terseret hingga 50 meter, sementara tubuh bagus sudah seperti orang di mutilasi. Kepalanya putus dan terlempar ke atas pohon, dadanya terbelah dan kaki kirinya putus dan terlempar ke area sawah. Sungguh malam itu kejadian yang sangat menyedihkan
Lina yang tidak mengetahui bahwa Bagus sudah meninggal, hanya bisa menahan kecewa dan emosi di rumahnya karena Bagus tidak juga datang pada waktu itu dan tidak member tahu kabar apapun. Keesokan harinya Lina baru mengetahui di sekolah bahwa Bagus sudah meninggal. Lina seakan-akan tidak percaya. Lalu Lina ikut teman-teman Bagus ke rumah Bagus untuk melayat. Apa yang di lihat Lina benar-benar nyata. Bagus sudah meninggal tadi malam waktu perjalanan ke rumah Lina. Lina pun syok, menangis dan mengingat dirinya merasa bersalah pada Bagus. Pacarnya yang di cintai selama ini. Kini Lina hidup tanpa pacar. Lina menyesal bahwa Lina kurang pengertian kepada Bagus dulu. Dan hal ini akan menjadi pelajaran  berharga Lina dalam Hidupnya.

Selasa, 17 September 2013

Cerita Romantis - Pertemuan ku




Jam menunjukkan pukul 09.00. Di sekolah ada acara pensi karena ujian telah usai 2 hari yang lalu. Panas matahari mulai terasa di sekolah. Tapi di kelas , Johan sibuk menatap layar laptopnya. Dia mengerjakan tugas praktek dengan memanfaatkan fasilitas WiFi di sekolah. Kebetulan di sekolah tidak ada jam pelajaran karena baru saja selesai ujian, semua guru sibuk mengoreksi lembar jawaban ujian.
Di lain kelas, ada Rina, Risma, Desi dan Puput. Mereka berempat sengaja di kelas mereka karena si puput lagi ga enak badan, mereka menemani puput di dalam kelas. Di kelas mereka sepi karena teman-teman yang lain mendekat ke panggung pensi semua. Tinggal mereka yang di kelas. Sebenarnya Rina, Risma dan Desi ingin sekali melihat pensi. Berhubung Puput ngga mau diajak melihat, mereka bertiga menemaninya di dalam kelas. Masa mau di tinggal sendiri di kelas....?  Tapi Puput bilang ke mereka bertiga kalau mereka ingin mendekat ke pensi ya silakan, biarkan puput sendirian di kelas. Kebetulan Desi kenal sama Johan, akhirnya Desi memanggil Johan.
“Jo, km mau ngga ke kelas ku nemenin temenku, aku lagi mau liat pensi nie.....! kasian dia agak ga enak badan. Dia di kelas sendirian. Pliiiss......!” pinta Desi kepada Johan lewat SMS.
“Hhhmmmmm oke Des. Aku akan segera ke kelas mu” si Johan dengan mudah mengiyakan permintaan Desi.
Si Johan bergegas menuju kelas mereka. Sesampainya di kelas, Desi bilang ke Puput kalau Johan yang menemani dia. Dengan berat hati (karena Puput dengan Johan tidak terlalu kenal) , Puput menganggukan kepala.  Dan Rina, Risma dan Desi keluar kelas dan menuju lokasi Pensi. Di tengah jalan si Risma bertanya.
“Eh Desi, kamu menjamin Puput ga di apa-apain sama Johan? Ntar klo Puput di apa-apain sama Johan gmna....?” tanya Risma.
“iya i Des, ntar klo Puput di apa-apain sama Johan gmna? Johan kan laki-laki. Bahaya tau...! apalagi mereka hanya berdua. Di dalam kelas lagi....!” solot Rina.
“Duuhhhhh..... kalian ini berpikir apa sih.....? Eh kalian berdua ku beritahu ya, si Johan itu orangnya baik, lugu sdikit, suka belas kasihan & enak diajak ngobrol. Kalian jangan mikir yang engga2 donk....!” jawab Desi.
“hhmmmm awas ya kalo sampe terjadi apa2 sama Puput. Banyak laki-laki brengsek sekarang” solot Risma lagi.
“hus... jangan sembarangan klo bicara Ris. Udahlah percaya sama aku. Si Puput ga bakalan kenapa2 kok” jawab Desi.
Di dalam kelas. Johan duduk di sebelah Puput sambil sibuk mengetik. Awalnya mereka diam-diam saja. Puput mengira kalau Johan itu orangnya jail dan suka ngeres. Tapi beberapa waktu kemudian mereka berbincang2 seperti biasa. Lama kelamaan Johan melihat raut wajah Puput yang semakin lesu. Tiba-tiba Johan keluar kelas dengan berlari. Tak di sangka, Johan membawa air minum dan kue untuk di berikan ke Puput. dalam hati Puput berkata “iiihh..... Johan perhatian bgt”.  
“kamu ngapain repot-repot beliin aku?”
“udahlah” jawab Johan singkat sambil mengetik menatap layar laptopnya.
Waktu sudah menjelang sore. Acara di sekolah mulai usai. Puput dan Johan keluar dari kelas untuk pulang.
“Put, kamu mau aku antar pulang?”
“engga usah Jo, aku pulang bareng desi kok “jawab puput sambil tersenyum.
Tiga minggu kemudian. Johan hendak pulang sekolah yang kebetulan melewati kelasnya Desi, tiba-tiba menemukan buku catatan di sebelah kelasnya Desi. Buku itu berwarna biru tanpa nama. Buku itu pun di bawa Johan. Johan menanyakan tentang buku itu kepada Desi. Ternyata Desi tidak tahu menahu tentang buku itu. Beberapa jam kemudian, Puput SMS Desi. Dia telah kehilangan Buku catatannya. Puput mengatakan bukunya berwarna biru dan tanpa nama.
“Tadi Johan katanya menemukan buku warna biru tanpa nama, mungkin itu buku mu. Tanyakan saja pada Johan” kata Desi
“sekarang aku minta nomer Hp nya Johan dong Des! Aku butuh bgt buku itu”
Tanpa syarat yang aneh-aneh Desi memberikan nomer Hp Johan kepada Puput. setelah di konfirmasi ternyata benar bahwa buku itu adalah milik Puput. Esok harinya di sekolah, waktu istirahat Puput di tinggal teman-temannya ke kantin. Dengan langkah sedikit berlari, tak di sangka tiba-tiba di belokan Puput menabrak Johan dan berhenti. Bau harum parfum Johan tercium jelas. Bau parfum khas perempuan dari tubuh Puput pun tercium jelas oleh Johan.
“aduh Put, maapf aku ngga sengaja” Johan panik.
Di sekitar tempat itu tak sedikit orang yang menyoraki Johan dan Puput. tapi mereka berdua tidak merasa malu.
“apa maksud mu? Ini salahku kok. Oh ya, buku ku ada di kamu kan Jo?” jawab puput
“oh iya Put. Aku ambil sekarang ya”
“Bagaimana kalau ntar pulang aj, sekarang kamu istirahat dulu” Puput menimpali sambil tersenyum.
Hari demi hari telah berlalu. Hampir tiap hari Johan dan Puput smsan. Walaupun isinya hanya ucapan selamat pagi, selamat siang, dsb. Semakin hari ada rasa aneh dalam diri Puput. Bila Dia mengingat Johan, rasanya seperti bahagia. Apalagi kebetulan si Johan dan Puput belum pernah pacaran. Maklum Puput anak rumahan, sedangkan Johan lebih suka bergerombol di bengkel ketimbang main keluar keliling kota dengan tujuan ga jelas. Karena di pikir-pikir di bengkel banyak ilmunya ketimbang jalan-jalan, atau bergerombol di kafe ngopi sambil begadang. Singkat cerita, Puput menyatakan perasaannya kepada Johan.  Johan Pun merasakan keanehan pada dirinya. Semenjak dia kenal puput, dia merasa seneng. Tak jarang Johan mengingat Puput  waktu akan tidur. Baru kali ini dia kenal perempuan yang membuat perasaannya senang.
Semakin hari hubungan mereka berdua semakin spesial. Di bilang pacaran ya engga, di bilang berteman tapi istimewa. Saling perhatian. Suatu hari Johan mengajak Puput ke suatu tempat yang tenang dan sejuk. Atau lebih tepatnya di Bromo. Johan berdiri dan menghadap ke Puput.
“kamu telah membuat hidupku bahagia, kamu telah membuat duniaku menjadi indah. Aku senang bertemu kamu, aku ingin selamanya bersama mu Puput. Aku akan menjagamu dari apapun” johan berkata sambil memeluk tubuh Puput
“aku juga senang bertemu kamu Jo, semenjak kenal kamu, aku merasa bahagia. Kamu ada di Hatiku. Aku mau bersamamu selamanya”
Dan Alhamdullilah hubungan Johan dan Puput langgeng hingga sekarang, mereka berdua menikah dan di karuniai anak lima.